Mencoba Berbagi Cerita, Kisah, dan Inspirasi Melalui Tulisan

BERMIMPILAH SETINGGI - TINGGI MUNGKIN, AGAR TUHAN DAPAT DENGAN MUDAH MEMELUK MIMPI - MIMPIMU

Minggu, 22 November 2009

Usaha Mencapai Ketahanan Pangan Jagung dan Meningkatkan Perekonomian Petani Jagung

Indonesia adalah Negara agraris yang sangat besar, sehingga Indonesia mempunyai potensi pertanian yang sangat besar juga. Hal tersebut menjadikan komiditi pertanian Indonesia menjadi komoditi yang telah menyumbangkan devisa yang besar bagi Indonesia. Sumber daya alam yang melimpah membuat peluang untuk ketahanan pangan nasional bisa menjadi lebih baik, serta memajukan perokonomian melalui komoditi pertanian sangatlah mungkin.
Ketahanan pangan adalah tersedianya pangan yang cukup, bermutu, beragam, bergizi, dan terjangkau daya beli masyarakat secara keseluruhan. Ketahanan pangan memiliki tiga dimensi yang saling berkait, pertama, ketersedian kuantitas pangan yang baik melalui produksi domenstik dan importasi, kedua, aksesbilitas masyarakat terhadap sumber daya untuk memperoleh kecukupan pangan dan gizi, ketiga, utilitas makanan melalui kecukupan pangan air, sanitas, dan kesehatan.
Indonesia sendiri sebagai Negara agraris ternyata memiliki ketergantungan yang tinggi pada impor dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan. Pada tahun 2008 Indonesia diperkirakan akan melakukan impor jagung, kedelai, gula, dan daging sapi masing-masing mencapai 11,23 persen, 70 persen, 37,48 persen, dan 29,09 persen dari keseluruhan.
Dengan kondisi pemenuhan kebutuhan pangan nasional yang masih bergantung pada impor maka dapat dikatakan bahwa ketahanan pangan Indonesia masih lemah. Hal ini merupakan fakta ironis karena di satu sisi Indonesia merupakan Negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian sebagai tumpuan bagi sebagian besar penduduknya. Namun, disisi lain kita juga Negara pengimpor pangan yang cukup besar.
Mengapa kita mesti mengimpor jagung dari Negara lain? pertama, permintaan akan jagung dalam Negeri yang tak terpenuhi, sehingga pemerintah harus mengimpor jagung dari Negara lain agar kebutuhan dalam Negeri terpenuhi, kedua, kualitas jagung di petani lokal yang tak sebagus kualitas jagung impor, keinginan masyarakat untuk memliki mutu jagung yang bagus membuat pemerintah harus mengimpor jagung, ketiga, harga jagung impor lebih murah sehinngga masyarakat lebih memilih jagung impor dari pada jagung dari petani lokal.
Beberapa masalah yang dijumpai dalam pengembangan jagung antara lain, pertama, produksi tidak merata setiap bulannya, sehingga pada waktu tertentu
pabrik pakan kekurangan bahan baku jagung, kedua, lemahnya permodalan petani, terutama untuk penyediaan sarana produksi pertanian dan pada waktu tertentu beberapa sarana itu sulit diperoleh, ketiga, produksi jagung sebagian besar dihasilkan pada musim hujan, keempat, belum adanya jaminan harga pada saat panen raya, kelima, lemahnya kelembagaan petani jagung, sehingga harga ditentukan oleh konsumen, tengkulak, dan pengumpul, keenam, masih terbatasnya benih hibrida di tingkat petani merupakan salah satu masalah dalam upaya percepatan peningkatan produksi.
Globalisasi membuat batas-batas negara semakin kabur, informasi sangat mudah didapatkan, seakan jarak bukan menjadi masalah lagi. Globalisasi adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi. Siap atau tidak kita merupakan bagian dari globalisasi. Sebagai Negara agraris yang besar dengan 51 pesen rakyatnya adalah petani, seharusnya kita siap menghadapi tantangan globalisasi. Ditambah lagi perdagangan bebas (free trade) yang akan dicanangkan pada tahun 2010 mampu memberikan kemudahan bagi komoditi ekspor-impor untuk masuk ke Negara yang dituju, dengan tarif impor mendekati nol. Bagaimana kita bisa mencapai ketahanan pangan jagung dan meningkatkan perekonomian petani jagung, jika ketergantungan terhadap Negara lain pun masih tinggi, masalah-masalah dalam pengembanan jagung serta ditambah lagi dengan tantangan-tantangan global yang harus kita hadapi.
Agroindustri berasal dari kata agro(pertanian) dan industri(perdagangan dalam skala besar), agroindustri merupakan subsistem yang mampu menciptakan nilai tambah dari komoditi pertanian. Melalui agroindustri berbagai macam komoditi unggulan seperti gula, beras, jagung, kedelai akan mampu memberikan manfaat dari produknya. Sehingga sudah saatnya pembangunan lebih berbasis pada pertanian dalam arti luas sehingga industri yang seharusnya dikembangkan adalah industri manufaktur agro(agroindustri). Secara umum semakin banyak diversifikasi produk dari komoditas pertanian maka akan meningkatkan pendapatan negara juga karena akan semakin banyak kegiatan ekonomi yang berlangsung. Keuntungan lainya adalah semkin terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat, dengan kata lain agroindustri merefleksikan budaya kerja industri modern yang menciptakan nilai tambah tinggi. Salah satu dampak agroindustri adalah kita harus menekan harga komoditi pertanian agar mampu bersaing dengan komoditi dari Negara lain.
Peran agroindustri sangat penting untuk menuju perekonomian petani jagung maupun bangsa kearah yang lebih baik, langkah awalnya adalah memperbaiki sistem internal dari sektor jagung tersebut yang merupakan aktor utama dalam produksi yaitu petani kemudian masyarakat yang merupakan konsumen dan peran distribusi ( instansi-intansi tertentu ), setelah itu memperbaiki sistem ekternal yaitu kepercayaan luar negeri akan kualitas jagung Indonesia sehingga permintaan melalui ekspor jagung akan meningkat dan distribusi jalur perdagangan yang baik.
Sistem internal harus kita perbaiki dahulu baru setelah itu memperbaiki sistem eksternalnya. Langkah yang dilakukan oleh agroindustri pertama kali yaitu memberikan benih jagung berkualitas, seperti benih jagung hibrida dijual dengan harga yang terjangkau bagi para petani. Disini peran pemerintah sangat penting karena prinsip dari setiap usaha seperti argoindustri yaitu mendapatkan keuntungan. Dalam menghasilkan benih yang berkualitas bagus agroindustri harus mematok harga yang tentunya akan lebih mahal dari benih berkualitas biasa. Oleh karena itu, peran pemerintah adalah memberikan subsidi kepada para petani jagung agar mereka bisa membeli benih jagung yang berkualitas sehingga masalah produksi jagung yang sebagian besar dihasilkan pada musim hujanpun akan teratasi karena produksi jagung bisa dilakukan pada setiap musim dengan bantuan benih hibrida yang mampu mempercepatan peningkatan produksi jagung.
Langkah selanjutnya agroindustri memberikan penyuluhan kepada para petani dalam pengelolaan dan pemerawatan jagung yang baik dan benar, sehingga jagung yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih bagus, hal ini harus diterapkan bagi semua petani jagung di seluruh wilayah Indonesia agar produksi jagung yang merata dan bisa memenuhi seluruh permintaan pabrik-pabrik dalam negeri, faktanya, pabrik pakan ternak melakukan impor jagung untuk memenuhi kebutuhan proses produksi mereka, hal ini dikarenakan jumlah produksi yang tidak merata atau ketersediaan jagung dalam negeri yang tak sebanding dengan permintaan jagung, jadi jika produksi telah merata maka pabrik pakan ternak tidak akan mau mangimpor jagung lagi.
Modal masih menjadi masalah utama dan solusinya pemerintah harus memberikan permodalan bagi petani, dalam hal ini pemerintah membutuhkan dana lebih, jadi ABPN atau pemasukan (budget) negara untuk sektor pertanian perlu dinaikan agar bantuan modal bagi para petani dapat terlaksana. Dengan modal yang cukup maka para petani bisa menerapkan teknologi yang lebih maju dalam pengembangan, pengelolahan jagung, dan penyediaan sarana produksi pertanian yang pada waktu tertentu beberapa sarana itu sulit diperoleh.
Belum adanya jaminan harga pada saat panen raya merupakan masalah yang sampai sekarang masih belum bisa diselesaikan, lemahnya kelembagaan petani jagung, sehingga harga ditentukan oleh konsumen, tengkulak, dan pengumpul. Jika pengawasan kelembagaan petani jagung bisa ditingkatkan dan diperbaiki, maka hal ini tidak akan terjadi. Ketetapan harga pada saat panen raya oleh pemerintah sangat penting agar para petani tahu berapa mereka harus menjual ke pabrik-pabrik atau pasar, ini dapat dilakukan melalui sosialiasasi kepada para petani, kemudian pengawasan distribusi jagung dari petani ke pabrik yang terkadang merugikan petani, sehingga kecurangan yang dilakukan distributor dapat dihentikan sehingga dan yang didapatkan petani sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Dengan benih yang berkualitas bagus, pengetahuan petani dalam pengelolahan dan pemerawatan yang baik, serta teknologi yang maju dalam proses produksi, sehingga jagung yang dihasilkan tersebut memiliki kualitas yang bagus maka minat pembeli didalam dan luar negeri akan meningkat dan kemudian kita bisa mendapatkan keuntungan melalui ekspor jagung kenegara-negara di Asia, Eropa, Afrika, Amerika. Ini membuat kesejahteraan para petani jagung lokal meningkat. Masyarakat lebih memilih jagung lokal karena kualitas yagn bagus, sehingga kehidupan para petani jagung akan lebih makmur dan kebutuhan hidup mereka seperti rumah, makanan, dan pendidikan terpenuhi, serta perekonomian bangsa akan lebih baik dengan meningkatnya APBN melalui ekspor jagung, dengan bertambahnya APBN maka sektor-sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, keamanan dan pertahanan bisa menjadi lebih baik.
Kepercayaan luar negeri akan kualitas jagung Indonesia bisa kita dibangun. Jika kualitas jagung kita memang telah bagus jadi tinggal bagaimana kita mempromosikannya dan itu bukan masalah karena sekarang sudah ada internet sebagai media komunikasi yang membuat jarak bukan jadi masalah lagi, sehingga permintaan melalui ekspor jagung sangat mudah dilakukan, Perbaikan jalur distribusi jagung ekspor, harga dan pajak yang sesuai dengan Negara yang dituju, serta sistem birokrasi yang tidak rumit.
Tantangan harus dihadapi dengan sikap optimis bukannya kita hindari, jika kita percaya kita mampu maka semua hal yang tak mungkin pun bisa terjadi. Bangsa yang pintar adalah bangsa yang dapat mengubah sebuah tantangan menjadi sebuah peluang besar untuk menuju kondisi yang lebih baik. Tantangan-tantangan global dapat kita manfaatkan sebagai sebuah peluang. Globalisasi dapat kita jadikan sebagai peluang untuk memasarkan jagung petani lokal ke Negara lain karena sekarang jarak bukan lagi menjadi masalah. Perdagangan bebas yang dicanangkan pada tahun 2010 memberikan kemudahan bagi komoditi ekspor-impor untuk masuk ke Negara yang dituju, dengan tarif impor mendekati nol maka dapat menjamin harga barang impor tidak terlalu jauh dengan harga dinegara asalnya. Dapat kita simpulkan bahwa peran agroindustri dan pemerintah sangat penting asalkan kedua lembaga ini dapat menjalankan tugas masing-masing dengan baik serta menyelesaikan masalah dalam sistem internal dan eksternal sektor jagung itu secepat mungkin maka ketahanan pangan akan jagung dapat tercapai dan perekonomian petani jagung pun bisa lebih baik, serta akan berdampak kepada perekonomian bangsa karena menghasilkan devisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar